Selasa, 05 April 2016

KEBOHONGAN YANG BERBUAH KEBAIKAN




Judul : KEBOHONGAN YANG BERBUAH KEBAIKAN
Tanggal rilis : 5 April 2016
Jumlah chapter ; 1
Inspirasi :Anime Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu
Genre : Drama, romance, comedy






                Pada sebuah permukiman yg berletak di pinggir pantai hiduplah dua orang suami istri. Sang istri memiliki latar belakang yg kelam, dia pernah bekerja sebagai wanita penghibur dan dia sering di jadikan wanita simpanan oleh para pria hidung belang. Namun sekarang dia sudah insyaf dan tidak pernah lagi menyentuh dunia tersebut. Sedangkan sang suami hanya anak seorang nelayan biasa. Dia juga punya kebiasaan buruk yaitu apabila mempunyai uang lebih dia selalu mabuk-mabukan.

                Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana di antara para nelayan lainnya. Akan tetapi sang suami tidak lagi bekerja sebagai nelayan karena sebuah kecelakaan yang meneyebabkan kapalnya rusak. Berdagang adalah pekerjaan yang dilakukan sang suami sejak kapal nelayan miliknya hancur.

                Kurangnya pengalaman sang suami dalam berdagang, setiap hari dia hanya mampu menghasilkan uang untuk kebutuhan sehari-hari saja. Di sisi lain sang suami juga harus melunasi hutang/kreditan kapalnya yg telah rusak. Hidup mereka seperti sudah tidak ada harapan lagi untuk dipertahankan.

                Seperti biasa sang suami berangkat berdagang di pagi hari melewati pantai menuju pasar. Sampai di tengah pantai dia melihat sesuatu tergeletak di dekat karang di bibir pantai. Rasa penasaran membuatnya menghampiri benda tersebut. Saat memungutnya dia sadar bahwa itu adalah sebuah dompet yang sudah usang. Tanpa pikir panjang dia membuka dompet tersebut. Sesaat setelah dia membukanya dia terkejut melihat isi dompet itu.

                Sang suami mengurungkan niat nya untuk berdagang dan kembali ke rumah. “tok tok tok, istriku, istriku” teriak sang suami sambil mengetuk pintu. “bukankah seharusnya kau berada di pasar, suamiku?” jawab sang istri. “seharusnya aku memang berada di pasar, tapi karena  suatu alasan aku kembali” jelas suami. Istri bertanya “memangnya ada apa?”. “Lihatlah apa yang kutemukan di pantai” suami menjawab sambil menjukkan dompet beserta isinya. Sang istri terkejut dan berkata “astaga itu uang yang sangat banyak, bisa untuk melunasi hutang kita bahkan masih ada lebihannya”. “Kau benar istriku, kita bisa bayar hutang dan bersenang-senang dengan ini” jelas suami. Namun sang istri berkata sebaliknya “Uang sebanyak itu pasti ada orang yang kehilangan dan sedang mencarinya, kita harus lapor polisi dan mengembalikannya”. Sang suami menentang “kamu ini tidak tahu yang namanya rezeki nomplok ya? Ini kan terdampar di pantai, tidak akan ada yang mencarinya. Sekarang ini menjadi milikku, aku harus merayakannya dengan minum sake!”. Sang suami berpesta dengan mengundang teman-temannya, dia memesan banyak makanan, sake dan berpesta sampai pagi.  “Suamiku suamiku bangunlah, sudah pagi sampai kapan kau akan tidur waktunya bekerja” kata istri. Suami menjawab “dengan semua uang yang kutemukan untuk apa aku bekerja, ini bisa mencukupi kebutuhan untuk beberapa waktu tanpa harus bekerja bersantailah istriku”. Sang istri melanjutkan “menemukan uang? Apa maksudmu? Aku tahu kita memang miskin, tapi jangan sampai seperti itu. Aku pikir uang yang kau maksud adalah kau  mungkin sedang bermimipi”. “Apa? Mimpi? Apa yang kau katakan? Aku memungutnya di pantai, itu lho dompet usang dan uang yang banyak di dalamnya! Aku juga sudah memperlihatkannya kepadamu kan!” sang suami terkejut. “Aku tidak melihat apa-apa, kamu bahkan belum berjalan ke pantai. Baru kali ini aku mendengar mimpi melas sampai sebegitunya!” jawab istri. Suami bersikeras “itu bukan mimpi, semua makanan yang kumakan, sake yang kuminum ini buktinya!”. Istri menjawab “Memang benar semua pesta ini nyata, dan saat aku bertanya bagaimana kau akan membayar semua ini kau menjawab “jangan cemas aku kan baru saja dapat rejeki nomplok” aku hanya diam karena aku tak ingin kau malu di hadapan teman-teman mu”. Suami terkejut “jadi dompet dan uang itu hanya mimpi? Sedangkan pesta ini nyata? Lalu bagaimana ini? hutang kita sudah banyak dan sekarang harus membayar biaya pesta! Bagaimana ini? Istriku, ini sangat berat …. Maukah kau bunuh diri bersamaku?”. “jangan bicara sembrono” kata istri. “Maaf, aku sudah menyusahkanmu. Akhirnya mataku terbuka, mulai saat ini aku tidak akan mabuk-mabukan lagi” kata sang suami. “Apa kau serius,suamiku?” tanya istri. Suami menjawab “ya, untuk membayar ini aku akan meminjam uang ke kakakku, jika belum cukup, aku akan berbicara kepada pamanmu, dan apabila masih belum cukup aku akan mengemis. Aku mohon dengarkanlah aku. Tak peduli sampai berapa lama aku akan melunasinya. Mulai saat ini aku akan berhanti minum. Aku berjanji. Aku akan membuka lembaran baru dan bekerja. Aku tak ingin membuatmu menangis”.

Dan dengan itu sang suami menjadi orang yang berbeda. Dia tidak pernah minum sake setetes pun, dan bekerja sangat giat setiap hari. Dengan ketekunannya dia menjadi pedagang yang hebat. Semua orang disekelilingnya terpana akan perubahannya.

Tiga tahun berlalu, setelah akhirnya dia melunasi hutangnya, dia berbicara pada istrinya saat makan malam. “Sudah lama sekali ya! Aku sudah banyak merepotkan kamu dan pamanmu” kata suami. Istri menjawab “tidak sama sekali. Kamu sudah melunasinya bahkan dilebihkan”. “Setidaknya inilah yang bisa aku lakukan” terang suami. Istri menyahut “Anuu… begini. Aku perlu meminta maaf padamu, suamiku”. “Apa? Apa kau memiliki pria simpanan atau semacamnya?” canda suami. “Tidak tidak bukan itu” timpal istri. “Lalu apa? Perasaanku jadi tidak enak” suami penasaran. “Sebenarnya dompet yang kau temukan di pantai tiga tahun lalu itu bukanlah mimpi, ini dia!” sambil ketakutan sang istri memperlihatkan dompet itu. Sambil bernada agak marah suami berkata “apa? Apa maksudnya semua ini?. “Maaf aku sudah berbohong, soalnya kamu begitu terbuai, aku pikir kalau begitu terus kau akan menghabisakan semua uangnya dan tidak akan pernah bekerja lagi! Jadi aku berbohong dan bilang bahwa itu adalah mimpi. Dan dompet itu kuserahkan ke polisi untuk dikembalikan ke pemiliknya. Namun setelah setahun tidak ada yang mengakuinya dan dompet itu menjadi milik kita. Dan akhirnya aku melihatmu bekerja sangat gigih. Aku sangat senang.. oleh sebab itu aku tak pernah mengatakan yang sebenarnya kepadamu sampai sekarang. Maafkan aku suamiku” jelas istri sambil menangis. “Jadi begitu. Hey istriku, jangan menangis. Lihatlah ke arahku, aku tak marah sedikitpun, kok” jawab suami. “benarkah?” kata istri. Suami menjawab “ya, memang benar bahwa sejak aku punya hutang itu, aku kerja keras banting tulang. Itu memang sulit. Tapi ini adalah jalan yang tepat untuk seorang pedagang sepertiku. Menafkahi istriku dengan keringatku, memperoleh uang halal untuk kebutuhan sehari-hari. Itu tidaklah buruk. Kebohongan mu membuatku sadar. Aku takkan bisa seperti ini tanpamu. Aku bersyukur, terimakasih”. Dengan mata bekaca-kaca sang istri memluk sang suami dan berkata “untuk malam ini saja, apa kau ingin minum sake?”. Suami menjawab “bolehkah? Baiklah untuk malam ini saja. Rasanya sudah lama sekali”. Setelah seteguk sang suami minum, dia berhenti dan berkata “tidak, aku tidak bisa. Aku tak mau ini menjadi mimpi lagi”.

Sepasang suami istri itu pun hidup dengan damai sampai tua dan tanpa ada hutang yang melilit merekalagi.

END


Terimakasih sudah mampir.



0 komentar:

Posting Komentar