Judul : KEBOHONGAN YANG BERBUAH KEBAIKAN
Tanggal rilis : 5 April 2016
Jumlah chapter ; 1
Inspirasi :Anime Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu
Genre : Drama, romance, comedy
Pada
sebuah permukiman yg berletak di pinggir pantai hiduplah dua orang suami istri.
Sang istri memiliki latar belakang yg kelam, dia pernah bekerja sebagai wanita
penghibur dan dia sering di jadikan wanita simpanan oleh para pria hidung
belang. Namun sekarang dia sudah insyaf dan tidak pernah lagi menyentuh dunia
tersebut. Sedangkan sang suami hanya anak seorang nelayan biasa. Dia juga punya
kebiasaan buruk yaitu apabila mempunyai uang lebih dia selalu mabuk-mabukan.
Mereka
tinggal di sebuah rumah sederhana di antara para nelayan lainnya. Akan tetapi
sang suami tidak lagi bekerja sebagai nelayan karena sebuah kecelakaan yang
meneyebabkan kapalnya rusak. Berdagang adalah pekerjaan yang dilakukan sang
suami sejak kapal nelayan miliknya hancur.
Kurangnya
pengalaman sang suami dalam berdagang, setiap hari dia hanya mampu menghasilkan
uang untuk kebutuhan sehari-hari saja. Di sisi lain sang suami juga harus
melunasi hutang/kreditan kapalnya yg telah rusak. Hidup mereka seperti sudah
tidak ada harapan lagi untuk dipertahankan.
Seperti
biasa sang suami berangkat berdagang di pagi hari melewati pantai menuju pasar.
Sampai di tengah pantai dia melihat sesuatu tergeletak di dekat karang di bibir
pantai. Rasa penasaran membuatnya menghampiri benda tersebut. Saat memungutnya
dia sadar bahwa itu adalah sebuah dompet yang sudah usang. Tanpa pikir panjang
dia membuka dompet tersebut. Sesaat setelah dia membukanya dia terkejut melihat
isi dompet itu.
Sang
suami mengurungkan niat nya untuk berdagang dan kembali ke rumah. “tok tok tok,
istriku, istriku” teriak sang suami sambil mengetuk pintu. “bukankah seharusnya
kau berada di pasar, suamiku?” jawab sang istri. “seharusnya aku memang berada
di pasar, tapi karena suatu alasan aku kembali”
jelas suami. Istri bertanya “memangnya ada apa?”. “Lihatlah apa yang kutemukan
di pantai” suami menjawab sambil menjukkan dompet beserta isinya. Sang istri
terkejut dan berkata “astaga itu uang yang sangat banyak, bisa untuk melunasi
hutang kita bahkan masih ada lebihannya”. “Kau benar istriku, kita bisa bayar
hutang dan bersenang-senang dengan ini” jelas suami. Namun sang istri berkata
sebaliknya “Uang sebanyak itu pasti ada orang yang kehilangan dan sedang
mencarinya, kita harus lapor polisi dan mengembalikannya”. Sang suami menentang
“kamu ini tidak tahu yang namanya rezeki nomplok ya? Ini kan terdampar di
pantai, tidak akan ada yang mencarinya. Sekarang ini menjadi milikku, aku harus
merayakannya dengan minum sake!”. Sang suami berpesta dengan mengundang
teman-temannya, dia memesan banyak makanan, sake dan berpesta sampai pagi. “Suamiku suamiku bangunlah, sudah pagi sampai
kapan kau akan tidur waktunya bekerja” kata istri. Suami menjawab “dengan semua
uang yang kutemukan untuk apa aku bekerja, ini bisa mencukupi kebutuhan untuk
beberapa waktu tanpa harus bekerja bersantailah istriku”. Sang istri
melanjutkan “menemukan uang? Apa maksudmu? Aku tahu kita memang miskin, tapi
jangan sampai seperti itu. Aku pikir uang yang kau maksud adalah kau mungkin sedang bermimipi”. “Apa? Mimpi? Apa
yang kau katakan? Aku memungutnya di pantai, itu lho dompet usang dan uang yang
banyak di dalamnya! Aku juga sudah memperlihatkannya kepadamu kan!” sang suami
terkejut. “Aku tidak melihat apa-apa, kamu bahkan belum berjalan ke pantai.
Baru kali ini aku mendengar mimpi melas sampai
sebegitunya!” jawab istri. Suami bersikeras “itu bukan mimpi, semua makanan
yang kumakan, sake yang kuminum ini buktinya!”. Istri menjawab “Memang benar
semua pesta ini nyata, dan saat aku bertanya bagaimana kau akan membayar semua
ini kau menjawab “jangan cemas aku kan baru saja dapat rejeki nomplok” aku
hanya diam karena aku tak ingin kau malu di hadapan teman-teman mu”. Suami
terkejut “jadi dompet dan uang itu hanya mimpi? Sedangkan pesta ini nyata? Lalu
bagaimana ini? hutang kita sudah banyak dan sekarang harus membayar biaya
pesta! Bagaimana ini? Istriku, ini sangat berat …. Maukah kau bunuh diri
bersamaku?”. “jangan bicara sembrono” kata
istri. “Maaf, aku sudah menyusahkanmu. Akhirnya mataku terbuka, mulai saat ini
aku tidak akan mabuk-mabukan lagi” kata sang suami. “Apa kau serius,suamiku?”
tanya istri. Suami menjawab “ya, untuk membayar ini aku akan meminjam uang ke
kakakku, jika belum cukup, aku akan berbicara kepada pamanmu, dan apabila masih
belum cukup aku akan mengemis. Aku mohon dengarkanlah aku. Tak peduli sampai
berapa lama aku akan melunasinya. Mulai saat ini aku akan berhanti minum. Aku
berjanji. Aku akan membuka lembaran baru dan bekerja. Aku tak ingin membuatmu
menangis”.
Dan dengan itu sang suami menjadi
orang yang berbeda. Dia tidak pernah minum sake setetes pun, dan bekerja sangat
giat setiap hari. Dengan ketekunannya dia menjadi pedagang yang hebat. Semua
orang disekelilingnya terpana akan perubahannya.
Tiga tahun berlalu, setelah
akhirnya dia melunasi hutangnya, dia berbicara pada istrinya saat makan malam.
“Sudah lama sekali ya! Aku sudah banyak merepotkan kamu dan pamanmu” kata
suami. Istri menjawab “tidak sama sekali. Kamu sudah melunasinya bahkan
dilebihkan”. “Setidaknya inilah yang bisa aku lakukan” terang suami. Istri
menyahut “Anuu… begini. Aku perlu meminta maaf padamu, suamiku”. “Apa? Apa kau
memiliki pria simpanan atau semacamnya?” canda suami. “Tidak tidak bukan itu”
timpal istri. “Lalu apa? Perasaanku jadi tidak enak” suami penasaran.
“Sebenarnya dompet yang kau temukan di pantai tiga tahun lalu itu bukanlah
mimpi, ini dia!” sambil ketakutan sang istri memperlihatkan dompet itu. Sambil
bernada agak marah suami berkata “apa? Apa maksudnya semua ini?. “Maaf aku
sudah berbohong, soalnya kamu begitu terbuai, aku pikir kalau begitu terus kau
akan menghabisakan semua uangnya dan tidak akan pernah bekerja lagi! Jadi aku
berbohong dan bilang bahwa itu adalah mimpi. Dan dompet itu kuserahkan ke
polisi untuk dikembalikan ke pemiliknya. Namun setelah setahun tidak ada yang
mengakuinya dan dompet itu menjadi milik kita. Dan akhirnya aku melihatmu
bekerja sangat gigih. Aku sangat senang.. oleh sebab itu aku tak pernah
mengatakan yang sebenarnya kepadamu sampai sekarang. Maafkan aku suamiku” jelas
istri sambil menangis. “Jadi begitu. Hey istriku, jangan menangis. Lihatlah ke
arahku, aku tak marah sedikitpun, kok” jawab suami. “benarkah?” kata istri.
Suami menjawab “ya, memang benar bahwa sejak aku punya hutang itu, aku kerja
keras banting tulang. Itu memang sulit. Tapi ini adalah jalan yang tepat untuk
seorang pedagang sepertiku. Menafkahi istriku dengan keringatku, memperoleh
uang halal untuk kebutuhan sehari-hari. Itu tidaklah buruk. Kebohongan mu
membuatku sadar. Aku takkan bisa seperti ini tanpamu. Aku bersyukur,
terimakasih”. Dengan mata bekaca-kaca sang istri memluk sang suami dan berkata
“untuk malam ini saja, apa kau ingin minum sake?”. Suami menjawab “bolehkah?
Baiklah untuk malam ini saja. Rasanya sudah lama sekali”. Setelah seteguk sang
suami minum, dia berhenti dan berkata “tidak, aku tidak bisa. Aku tak mau ini
menjadi mimpi lagi”.
Sepasang suami istri itu pun
hidup dengan damai sampai tua dan tanpa ada hutang yang melilit merekalagi.
END
Terimakasih sudah mampir.
0 komentar:
Posting Komentar